Jumat, 14 Juni 2013

Mahatma Gandhi


Masa Amritsar

Undang-undang Rowlatt dikeluarkan oleh badan legislatif kerajaan New Delhi tanggal 18 Maret 1919. Dengan menamakan undang-undang ini “ tak adil, merongrong prinsip kemerdekaandan menghancurkan hak-hak perorangan yang mendasari keamanan seluruh masyarakat serta Negara sendiri” maka Gandhi mengadakan perlawanan untuk menghentikan undang-undang itu, tapi Gandhi dan rakyat India dianggap angin. Sempat beberapa hari Gandhi beristirahat setelah itu Gandhi mengusulkan untuk melaksanakan hartal umum yang artinya penghentian total kegiatan ekonomi toko ditutup, kapal tak dimuati, pabrik menganggur dan bank ditutup. Hartal mencapai sukses gemilang, tapi dikota-kota besar hartal disertai pembakaran, memotong kawat-kawat telegram, menggarong toko dan menyerang secara fisik orang-orang Inggris. Atas kejadian itu Gandhi menghukum diri untuk berpuasa 3 hari dan menyuruh para pengikutnya berpuasa 24 jam. Dan pada tanggal 18 April kampanyenya dihentikan karena dirasa salah perhitungan.
Brigadier Djendral Reginald E.H. Dyer seorang perwira tentara Inggris melarang pawai dan rapat tapi dibanyak tempat pengumuman itu tidak dibaca orang. Pada tanggal 13 April di Amritsar dan tepatnya di Jallianwalla Bagh, Dyer melakukan pembunuhan besar-besaran dan mengakibatkan 1137 orang luka-luka, 379 orang mati, atau 1516 korban dari 1650 peluru.

Gandhi membalas pembunuhan di Amritsar dengan politik non-kooperatif. Pemboikotan pada barang-barang inggris segala tanda kehormatan inggris, sekolah inggris dan pekerjaan untuk inggris. Gandhi mengajukan cara ini pada konperensi Islam di New Delhi 1919. Pada tahun itu untuk penangkal luka parah yang disebabkan Dyer, raja kaisar mengumumkan pembaharuan-pembaharuan Montagu-Chelmsford yang menetapkan bahwa beberapa pemerintahan propinsi akan diserahkan pada orang-orang India.
Pada Desember 1920 Ghandi menjanjikan pada saat kongres di Nagpur asal sikap non-kooperasi india tetap tanpa kekerasan pemerintahan sendiri akan terlaksana satu tahun lagi. Gandhi membawa pesan itu kepada rakyatnya, kemudian banyak orang yang keluar dari mahkamah-mahkamah Inggris, para pemuda di Universita-universitas meninggalkan kelas, para guru dan masasiswa pergi kedusun-dusun untuk mengajarkan politik kooperatif kepada para petani (berarti tak membayar pajak dan tak menggunakan minuman keras).
Tujuh bulan lamanya Gandhi keliling ke dusun-dusun berpidato pada pertemuan masal dari beribu-ribu orang, yang karena waktu itu belum ada mikrofon, hanya dapat berharap menangkap kekuatan jiwanya. Dalam perjalanan panjang untuk propaganda non-kooperatif itu Gandhi disertai kakak beradik ali yang beragaman islam dan perjalannannya mempunyai tanda-tanda kebangkitan kembali dalam kehidupan beragama. Dikatakannya pada seluruh rakyat supaya tidak memakai pakaian asing, dan ketika mereka bertepuk tangan, disuruhnya mereka untuk melepas semua pakaian buatan luar negeri dan menaruhnya didepan Gandhi. Timbunan kemeja, celana, jas dan baju dalam ini lantas dibakar dengan korek dan seketika api membakar semua barang imporan itu, dimintanya setiap orang supaya memintal benang dan menennun benang setengah jam tiap hari inilah penerapan dari asas swadeshi.
Tahun itu berlalu tanpa pemerintahan sendiri seperti yang dijanjikan oleh Gandhi. Banyak nasionalis yang menganjurkan untuk melakukan pemberontakan terang-terangan terhadap pemerintah Inggris dan itu membuat perselisihan di kalangan kongres memuncak. Setelah itu pada tanggal 4 Nopember 1921 panitia pelaksanaan kongres yang berada di New Delhi menerima resolusi yang mnguntungkan kampanye ketidak patuhan sipil tanpa kekerasan. Desember 1921  dan januari 1922 ada 1000 orang India dipenjarakan karena pelanggaran politis. Motilal Nehru, C.R. Das serta beratus-ratus orang kongres terkemuka lainnya telah masuk penjara. Dibeberapa provinsi petani-petani telah melancarkan gerakan-gerakan spontan untuk menolak pajak. India mengalami suasana buruk.
Pada tanggal 1 februari 1922 Gandhi memberiahu rencananya kepada Lord Reading (raja muda baru) tentang ketidak patuhan sipil di kabupaten Bardoli dekat Bombay. Baru saja percobaan di Bardoli itu dimulai Gandhi mendengar kabar tentang kekejian yang dilakukan tiga hari sebelumnya di kota kecil bernama Chauri Chaura di persatuan profinsi, 800 mil dari Bardoli. Dengan adanya kejadian itu usaha ketidak patuhan sipil di bardoli itu dihentikan dan dilarangnya melakukan penentangan terhadap pemerintah diseluruh tempat di India, maka Gandhi tiada senjata lagi dan Lord Reading menangkapnya. Gandhi ditangkap pada tanggal 10 Maret pukul 10.30 pagi.
Gandhi seolah minta ditangkap. Tuduhannya ialah menganjurkan pemberontakan dalam tiga karagan yang diumumkan dalam artikel mingguan India Muda.  Pada tanggal 18 Maret di kantor pengadilan kecil di Ahmedabad Gandhi dijatuhi hukuman enam tahun penjara. namun pada tanggal 5 Februari 1924 Gandhi dibebaskan karena dia terserang usus buntu dan memerlukan waktu penyembuhan yang cukup lama.
Di India, pergolakan nafsu sesudah masa Amritsar sudah reda. Kebimbangan serta perasaan putus asa dan mungkin juga ajaran Gandhi tentang tanpa kekerasan, memadamkan api semangat nasionalisme yang sedang bertempur itu. Ini bukan waktunya melakukan pemberontakan terbuka melawan Inggris. Gandhi mengabdikan diri untuk mendidik kembali bangsanya kearah kemerdekaan walaupun dianggap lambat dalam prosesnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll