Ada 4 paket kebijakan ekonomi pemerintah SBY, yaitu: pertama, dibuat untuk meperbaiki difisit
transaksi berjalan dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dengan cara
mendorong ekspor dan memberikan keringanan pajak kepada industry yang
berorientasi ekspor. Kedua, untuk
menjaga pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan memberikan insentif kepada
industri padat karya, termasuk keringanan pajak. Ketiga, untuk menjaga daya beli, dalam hal ini pemerintah bekerja
sama dengan BI untuk menjaga gejolak harga dan inflasi. Keempat, untuk mempercepat investasi, pemerintah mengefektifkan sistem
layanan terpadu satu pintu perijinan investasi.
Dalam ekonomi klasik mengacu pada paham political ekonomi klasik yang
merupakan suatu paham kebebasan bahwa pemerintah tidak ikut campur dalam
perekonomian yang dilakukan oleh rakyat. Di Indonesia paham tersebut tidak
berlaku karena jika dilihat dari kebijakan-kebijakan diatas, pemerintah berlaku
sebagai pemimpin dalam hal perekonomian dan campur tangan pemerintah sangat
membantu perkembangan perekonomian rakyat Indonesia. Dan jika pemerintah tidak
ikut campur pada perekonomian rakyat maka perekonomian yang dilakukan rakyat tidak
akan berkembang. Jadi peran pemerintah sangat mempengaruhi berkembangnya
perekonomian rakyat. Selain itu perekonomian yang berjalan di Indonesia juga
dibatasi oleh pemerintah, tujuan pemerintah membatasi perekonomian di Indonesia
untuk tujuan politik yang dirasa menguntungkan. Dan pemerintah Indonesia belum
menyadari pentingnya perkembangan keterampilan dan efisiensi tenaga kerja yang
belum dimaksimalkan dalam proses produksi, yang seharusnya termasuk dalam
kekayaan negara pada mazab klasik.
Selain campur tangan pemerintah yang tidak sesuai dengan mazab klasik,
ada sebagian hal didalam perekonomian Indonesia yang sesuai dengan mazab klasik
seperti dalam hal pembagian kerja, di pabrik-pabrik ataupun tempat industry
kecil dalam negeri, banyak yang sudah menerapkan konsep pembagian kerja dan
menggunakan mesin-mesin produksi untuk memperoleh hasil yang maksimal. Jadi ada
sebagian hal dalam perekonomian Indonesia yang tidak sesuai dengan mazab klasik
dan ada sebagian hal yang sesuai dengan mazab klasik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar