Senin, 23 Juni 2014

Kebijakan Pemerintah SBY Ditinjau dari Pandangan Teori Ekonomi Klasik


Ada 4 paket kebijakan ekonomi pemerintah SBY, yaitu: pertama, dibuat untuk meperbaiki difisit transaksi berjalan dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dengan cara mendorong ekspor dan memberikan keringanan pajak kepada industry yang berorientasi ekspor. Kedua, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan memberikan insentif kepada industri padat karya, termasuk keringanan pajak. Ketiga, untuk menjaga daya beli, dalam hal ini pemerintah bekerja sama dengan BI untuk menjaga gejolak harga dan inflasi. Keempat, untuk mempercepat investasi, pemerintah mengefektifkan sistem layanan terpadu satu pintu perijinan investasi.

Dalam ekonomi klasik mengacu pada paham political ekonomi klasik yang merupakan suatu paham kebebasan bahwa pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian yang dilakukan oleh rakyat. Di Indonesia paham tersebut tidak berlaku karena jika dilihat dari kebijakan-kebijakan diatas, pemerintah berlaku sebagai pemimpin dalam hal perekonomian dan campur tangan pemerintah sangat membantu perkembangan perekonomian rakyat Indonesia. Dan jika pemerintah tidak ikut campur pada perekonomian rakyat maka perekonomian yang dilakukan rakyat tidak akan berkembang. Jadi peran pemerintah sangat mempengaruhi berkembangnya perekonomian rakyat. Selain itu perekonomian yang berjalan di Indonesia juga dibatasi oleh pemerintah, tujuan pemerintah membatasi perekonomian di Indonesia untuk tujuan politik yang dirasa menguntungkan. Dan pemerintah Indonesia belum menyadari pentingnya perkembangan keterampilan dan efisiensi tenaga kerja yang belum dimaksimalkan dalam proses produksi, yang seharusnya termasuk dalam kekayaan negara pada mazab klasik.
Selain campur tangan pemerintah yang tidak sesuai dengan mazab klasik, ada sebagian hal didalam perekonomian Indonesia yang sesuai dengan mazab klasik seperti dalam hal pembagian kerja, di pabrik-pabrik ataupun tempat industry kecil dalam negeri, banyak yang sudah menerapkan konsep pembagian kerja dan menggunakan mesin-mesin produksi untuk memperoleh hasil yang maksimal. Jadi ada sebagian hal dalam perekonomian Indonesia yang tidak sesuai dengan mazab klasik dan ada sebagian hal yang sesuai dengan mazab klasik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll